Minggu, 23 Februari 2014

Buku MUI Tentang Kesesatan Syiah Harus Diperbanyak

Filled under:

buku kesesatan syiah Buku MUI Tentang Kesesatan Syiah Harus Diperbanyak
BUKU saku setebal 152 halaman ini ditulis oleh Tim Penulis MUI Pusat yang di dalamnya terdiri dari Tim Pengarah, Pelaksana dan Pembaca Ahli, dan disusun berdasarkan referensi primer dan data yang valid, serta data yang dapat diketahui dari aktifitas Syiah di Indonesia.

Buku ini dilengkapi pula pernyataan Ulama-Ulama Besar Indonesia, di antaranya: Hadratu Syaikh Hasyim Asy’ari (1875-1947), Rais Akbar Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional; Prof. DR. HAMKA (1908-1981), Pahlawan Nasional, Tokoh Muhammadiyah dan Ketua Umum MUI Pusat periode 1975-1980; DR. Muhammad Natsir (1908-1994), Pahlawan Nasional, Mantan Perdana Menteri RI dan Pendiri Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII); dan K.H. Hasan Basri (1920-1998), Ketua Umum MUI Pusat periode 1985-1998.

Terbitnya buku saku ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi ummat Islam Indonesia dalam mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syiah, sekalligus sebagai “Bayan” resmi MUI dengan tujuan agar ummat Islam tidak terpengaruh oleh faham syiah dan dapat terhindar dari bahaya yang akan mengganggu stablitas dan keutuhan NKRI.

Dalam kata sambutannya, Dewan Pimpinan MUI menyatakan, buku panduan ini hadir sebagai jawaban dari permintaan lapisan ummat Islam di Indonesia yang memohon kejelasan sikap MUI tentang Faham Syiah yang belakangan mencuat lagi ke permukaan dalam skala nasional.

Sebenarnya, MUI sudah sejak lama memiliki panduan bagi ummat Islam dalam menyikapi faham Syiah di Indonesia baik melalui Rekomendasi Fatwa tentang Faham Syiah tahun 1984, Ijtima’ Ulama Indonesia tahun 2006, maupun melalui Forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI tahun 2007 yang mengeluarkan ketetapan 10 kriteriia pedoman penetapan aliran sesat.

Dalam kata akhir sambutannya, Dewan Pimpinan MUI di antaranya berharap, semoga buku panduan ini dapat membimbing ummat Islam di Indonesia dalam menyikapi suatu aliran dan faham keagamaan, agar terhindar dari upaya talbis (pencampuradukan) yang hak dan batil.

Dijelaskan dalam kata Pendahuluan, bahwa hadirnya buku ini sebagian merupakan penjelasan teknis dan rinci dari rekomendasi Rakernas MUI, Jumadil Akhir 1404H/Maret 1984 bahwa Faham Syiah mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan fatwa MUI, 22 Jumadil Akhir 1418H/25 Oktober 1997 tentang Nikah Mut’ah.
Walaupun buku ini tidak tersusun dari bab ke bab, namun secara garis besar buku panduan ini dapat mudah dibaca di antaranya memuat tentang sejarah Syiah, penyimpangan, pergerakan dan metode penyebaran Syiah di Indoneesia, serta sikap tegas MUI sendiri terhadap Syiah.

Tentang sejarah Syiah, dikemukakan bagaimana latar belakang pertumbbuhan dan perkembangannya sampai saat ini, khususnya yang terkait dengan Syiah Imamiyah atau Itsna ‘Asyariyyah atau Rafidhah yang mengatasnamakan Mazhab Ja’fariyah dan Mazhab Ahlul Bait (versi mereka), sebagaimana yang ada di Indonesia (halaman 21-44).

Tentang penyimpangan Syiah, dijelaskan apa saja yang dinilai oleh MUI menyimpang yang meyalahi aqidah dan syariah berdasarkan dalil naqli (Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw), pandangan Jumhur ulama, dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Rakernas MUI dan semua keputusan fatwa, rekomendasi dan hasil-hasil Munas Ulama dan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI. Paling tidak, ada “Lima” penyimpangan Syiah yang diungkap dalam buku ini (Halaman 45-80).
Tentang pergerakan Syiah, dipaparkan temuan dari beberapa referensi dan fakta di lapangan, khususnya yang terkait dengan Syiah Rafidhah atau Syiah Imamiyyah di Indonesia, berikut problem sosial yang ditimbulkannya. Selain itu, dipaparkan pula tentang pola penyebaran dan dakwah Syiah dengan berdirinya berbagai organisasi, lembaga, penerbitan, dan perpustakaan-perpustakaan, sebagaimana yang didirikan di beberapa Perguruan Tinggi Islam (halaman 89-95).

Sebelum bagian akhir buku ini, sidang pembaca dapat menyimak bagaimana sikap tegas MUI dalam soal aqidah dan syariat yang menunjukkan perhatian yang mendalam dari MUI terhadap problematika keumatan yang harus segera diatasi dengan baik (Halaman 117-131).
Di bagian penutup buku ini dilampirkan Fatwa dan pernyataan ulama Indonesia tentang hakikat dan bahaya Syiah, di antaranya pernyataan: Syaikh Hasyim Asy’ari, Prof. DR. HAMKA, DR. Muhammad Natsir, dan K.H. Hasan Basri (halaman 133-143)
Ada “keunikan” dengan terbitnya buku ini. Uniknya di sampul buku bagian depan sebelah kira bawah tertulis: “Tidak Diperjualbelikan”. Tulisan, “Tidak Diperjualbelikan”, bisa saja mengandung pertanyaan. Pertanyaannya, apakah MUI tidak sedang mengajak atau memprovokasi dalam jalan dakwah bagi para aghniya, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid atau para pengurus majelis-majelis ta’lim untuk cerdas menangkap ajakan untuk ikut menyebarkan sekaligus memperbanyak buku ini? Karena di sampul bagian dalam tertulis: “Dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit”, artinya selama ada izin dari penerbit maka buku ini bisa diperbanyak.
Peluang raih pahala bagi para aghniya atau siapa saja untuk menginfakkan sebagian hartanya untuk mencetak, memperbanyak, dan membagikan secara gratis buku ini kepada ummat. Karena buku ini layak dibaca, disimak dan dihayati ummat Islam yang pada gilirannya diharapkan ummat Islam memiliki keyakinan bahwa Syiah bukan Islam.

Tardjono Abu Muas
Ketua Divisi Syakhshiyyah Islamiyyah Forum Ulama dan Umat Indonesia

Sumber: islampos.com/buku-mui-tentang-kesesatan-syiah-harus-diperbanyak

Posted By White ocean23.47

Rabu, 19 Februari 2014

Setelah Irak dan Suriah, Syiah akan Membuat Kacau Malaysia dan Indonesia

Filled under:



Syi'ah telah membuat berbagai makar bagi ahlussunnah di berbagai negara muslim di dunia: Iran, Lebanon, Yemen, Iraq, Syria, Bahrain, Saudi, Pakistan, Maghribi dan lain-lain.

Sasaran negara muslim berikutnya: Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara rumpun melayu yang masih relatif bebas Syi'ah.

Barangsiapa membukakan pintu untuk makhluk bernama Syi'ah, berarti dia telah mengkhianati negara d
an bangsa.

Barangsiapa membukakan pintu untuk makhluk bernama Syi'ah, berarti dia telah rela mengorbankan kaum muslimin di negeri ini..

Allaahumma, ahlikil kuffaara wal munaafiqiin..
Sumber: Aqil Azizi pada sebuah status di Facebook 
Fakta Tak Terbantahkan
Muhammdiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia mengakui bahwa tidak ada satu negara pun di dunia ini yang dimasuki oleh Syiah melainkan akan terjadi konflik horizontal yang tidak bisa dihindarkan, 
"Di samping itu, realitaas, fakta dan kenyataan menunjukkan pada kita bahwa di mana di suatu negara ada Syiah hampir dipastikan terjadi konflik horizontal. Hal tersebut harus menjadi perhatian kita semua jika kita ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dan ukhuwah Islamiyah tetap terjaga" (Majalah Tabligh, MTDK PP Muhammadiyah, No 07/ IX, Jumadil Awal-Jumadil Akhir 1433 H, hal 5).
 
sumber: lppimakassar.com

Posted By White ocean19.48

Selasa, 18 Februari 2014

Ayat-ayat Setan Dalam al-Qur'an Syi'ah

Filled under:

nin, Februari 10, 2014  LPPI Makassar  1 comment
http://2.bp.blogspot.com/_yCLrybPC7hs/TIoX7sFjXQI/AAAAAAAAB8s/SMaAn3uc5X0/s320/Sebagai+contoh+saja+%5B+al-quran+di+bakkar+%5D.jpg
“Yang ingkar dan dusta akan ayat-ayat Allah, tempat di neraka Jahim telah disediakan. Itulah kabar gembira yang Allah janjikan buat mereka dalam Surat al-Hadid ayat 19. Mereka itu orang-orang yang dicap fasik (Al-Baqarah: 99) tersesat dengan kesesatan yang jauh (An-Nisaa’: 136) disediakan adzab yang hina dina (Al-Hajj: 57) amal salehnya sia-sia (Muhammad: 9) hanya orang-orang kafir yang melakukannya (Al-‘Ankabut: 47) dan mereka itulah para pembohong (An-Nahl: 105)”
Al-Qur’an Syiah Dimana?
Coba Anda cari Al-Qur’an milik kaum Syiah dari para pemeluk Syiah, apakah itu orang awamnya, ustadz, ulamanya bahkan marja’nya. Silakan mencarinya di Indonesia, Lebanon, Irak dan Iran. Juga temukan Al-Qur’an itu dari setiap rumah-rumah warga Iran, niscaya dan pasti tidak akan pernah berhasil mendapatkannya.
Kenapa?
Karena sampai saat ini kaum Syiah masih saja menunggu Imam Mahdinya keluar dari Goa hantu di  Sirdab membawa Al-Qur’an yang dinanti-nanti tersebut.
Syeikh Mamduh Farhan al-Buhairi mencoba menggali sumber keyakinan ini dalam kitab-kitab kaum Syiah. Akhirnya beliau mendapat hal itu dalam beberapa karya ulama muktabar Syiah, berikut ini beberapa contohnya,
‘وقع التحريف والنقص في القرآن وإن القرآن المحفوظ ليس إلا عند القائم وإن الشيعة لمجبورون على أن يقرؤوا هذا القرآن تقية بأمر آل محمد عليهم السلام’
“Terjadi perubahan dan pengurangan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an yang asli itu hanya berada di tangan Imam Mahdi (al-Qa’im). Pemeluk Syiah sangat terpaksa membaca Al-Qur’an ini sebagai Taqiyyah dan perintah dari keluarga Muhammad alaihis salam.” (al-Karmani, al-Radd ‘ala Hasyim Asy-Syami, hal 13, cet Iran)
Seakan tak mau ketinggalan, ulama besar mereka, Ni’matullah al-Jaza’iri, ikut memberi penjelasan yang lebih gamblang,
‘قد روي في الأخبار أنهم عليهم السلام أمرو شيعتهم بقراءة هذا الموجود من القرآن في الصلاة وغيرها والعمل بأحكامه حتى يظهر مولانا صاحب الزمان فيرتفع هذا القرآن من أيدي الناس إلى السماء ويخرج القرآن الذي ألفه أمير المؤمنين فيقرأ ويعمل بأحكامه’
“Diriwayatkan dari berita-berita bahwa mereka (para Imam Syiah) alaihimus salam memerintahkan pengikut mereka membaca Al Quran yang ada sekarang ini di dalam shalat dan selainnya, juga mengamalkan hukum-hukumnya sampai muncul Maulana Shahibuz Zaman (Imam Mahdi) kemudian ia akan mengangkat Al Quran ini dari tangan manusia ke langit dan mengeluarkan Al Quran yang disusun oleh Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib ra) kemudian dibaca dan hukum-hukumnya dilaksanakan” (Ni’matullah Al Jaza’iri, Al Anwar An Nu’maniyyah, Jilid 2, hal 363-364)
Hanya 4 Ulama Syiah yang Meyakini Keaslian Al-Qur’an, Itupun Taqiyah
Dalam Al-Hijr ayat 9, Allah berjanji menjaga Al-Qur’an dari campur tangan makhluk biadab yang tak bertanggung jawab. Ditegaskan lagi dalam Surat Fushshilat ayat 42, Al-Qur’an itu tidak akan tercampur dan tidak akan didatangi kebathilan baik dari depan maupun dari belakang, karena ia diturunkan dari yang Mahabijaksana lagi Mahamulia.
An-Nuri Ath-Thibrisi yang sangat dihormati oleh Khomeini itu pernah menulis kitab Fashl al-Khithab Fi Itsbaat Tahrif Kitab Rabb al-Arbab (Kepastian akan Tercemarinya Kitab Suci Al-Qur’an).
Selain yang satu ini, puluhan ulama Syiah dan bahkan sudah menjadi jamak dalam kalangan para ulamanya meyakini Al-Qur’an sudah berubah. Di antaranya al-Mufid, al-Majlisi, al-Qummi, al-Kulaini, al-Kazhimi, Hasan al-Shaffar, Muhammad al-Nu’mani, Ali al-Kufi, Ni’matullah al-jaza’iri, Muhsin al-Kasyani, Fadhl bin Syadzan, Ath-Thibrisi dalam al-Ihtijaj-nya, Muhammad al-‘Ayyasyi, al-Mazandarani, dan juga al-Khu’i. Masih banyak lagi yang lainnya.
Hanya 4 ulama rujukan Syiah yang meyakini keaslian Al-Qur’an, itupun mereka lakukan dalam rangka taqiyah. Mereka itu, al-Syarif al-Murtadha, Ibn Babawaih al-Qummi, al-Thusi dan al-Thibrisi.
Untuk memahami masalah ini, alangkah baiknya jika kita membaca paparan Syeikh Nashir al-Qifari dalam bukunya, “Ushul al-Madzhab al-Syia’ah al-Itsnai ‘Asyariyyah” berikut ini,
 “Setelah kami jelaskan bahwa seluruh ulama Syiah Imamiyah tidak sepakat atas kesesatan ini, dan diingkari oleh ulama pembesar mereka, seperti al-Syarif al-Murtadha, Ibn Babawaih al-Qummi, al-Thusi dan al-Thibrisi, dan pengikut mereka dari ulama Syiah belakangan ini. Pun demikian, bersama dengan itu, seorang dari jajaran ulama Daulah Shafawiyah dengan lantang berteriak, ‘Pengingkaran mereka itu hanya atas dasar taqiyah’……. Hingga Ni’matullah al-Jazairi pun berkata demikian, ‘Pengingkaran mereka hanyalah taqiyah. Mereka tidak meyakini itu.’
Karena itu Anda melihat dalam Syarh Shahifah al-Sajjadiyah sangat kaget atas perbuatan (empat ulama) itu, lalu berusaha membantah argumen mereka,
"وأخبارنا متواترة بوقوع التحريف والسقط منه بحيث لا يسعنا إنكاره، والعجب العجيب من الصدوق وأمين الإسلام الطبرسي، والمرتضى في بعض كتبه كيف أنكروه وزعموا أن ما أنزله الله تعالى هو هذا المكتوب مع أن فيه رد متواتر الأخبار"
‘Riwayat kami akan tercemarnya Al-Qur’an sangat mutawatir. Tak ada peluang untuk mengingkarinya. Sangat mengherankan ulah al-Shaduq, Amin al-Islam al-Thibrisi, dan al-Murtadha dalam beberapa kitabya. Bagaimana mungkin mereka ingkari lalu mereka klaim bahwa apa yang diturunkan Allah Ta’ala itu seperti yang termaktub sekarang ini. Padahal riwayat yang membantah adalah mutawatir ’.” (Syekh Dr. Nashir al-Qifari, Ushul al-Madzhab al-Syia’ah al-Itsnai ‘Asyariyyah, jilid 1, hal 322 dan 327)
Jika tidak salah ingat, Kitab Syarh Shahifah al-Sajjadiyah ini sudah diterjemah ke dalam Bahasa Indonesia oleh Bapak Jalaluddin Rakhmat.

Ayat-ayat Setan
Meskipun belum terungkap secara keseluruhan karena masih berada dalam genggaman Imam Mahdi Syiah yang masih bersembunyi dalam Goa hantu di Sirdab. Sebagian besar ulama Syiah sudah berani mengungkap beberapa ayat-ayat atau potongan ayat yang diklaim terlah terbuang dari Al-Qur’an yang ada saat ini.
Sebagian besarnya disebutkan dalam Kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab hadis karya para ulama muktabar Syiah.
Ayat-ayat yang tidak berasal dari Kalam Allah itulah ayat-ayat setan. Dengan modus ditambah atau dikurangi. Nah, ayat Kursi yang terletak dalam surat al-Baqarah ayat 255 itu kita jadikan sebagai salah satu contoh ayat al-Qur’an yang tidak selamat dari tangan-tangan setan yang diperankan oleh para Ulama Syiah. Perhatikan Footnote dalam scan Kitab Syiah di bawah ini,


Daftarnya bisa Anda lihat disini (http://www.lppimakassar.com/2012/08/al-quran-al-karim-vs-quran-syiah.html) meskipun belum semuanya. Tapi setidaknya sudah mewakili daftar ayat-ayat setan dalam Al-Qur’an milik pemeluk Syiah.

Posted By White ocean19.40

Senin, 17 Februari 2014

Jalaluddin Rakhmat: Aisyah itu Pencemburu, Pembuat Makar dan Berkulit Hitam!

Filled under:


"Aisyah itu sangat pencemburu, kalau mau mencontoh istri yang pencemburu contohlah Aisyah, begitu cemburunya sampai ada-lah beberapa perilaku Aisyah itu yang menyedihkan hati Nabi, kadang-kadang cemburunya disusul dengan manuver-manuver, manuver itu apa bahasa....bahasa arabnya Makar, disusul dengan beberapa makar. pernah datang seorang perempuan, kalau saya tidak salah namanya juwairiyah, dia adalah anak seorang pemimpin yang kemudian bergabung masuk Islam, dan pemimpin itu menghadiahkannya kepada Nabi shallallahu alihi wa alihi wasallam.  

Dalam Al-Qur'an kan ada ayat "Dan Kalau Perempuan itu menghadiahkan dirinya kepdamu hai Nabi, Jadi bolehlah Nabi memilihnya kalau ia kehendaki" waktu itu Aisyah membaca wahyu itu kemudian dia datang menemui Nabi 'Betapa cepatnya Tuhanmu memenuhi hawa nafsumu' jadi itu dikatakannya kepada Nabi, bayangkan jadi itu seorang Nabi mau berhadapan dengan seorang istri yang melakukan blasfemi, jadi blasfemi itu, saya mohon maaf saya emang agak ilmiah, Blasfemi itu ucapan-ucapan yang merendahkan Tuhan yang diucapkan sebetulnya oleh orang-orang kafir, di rumah ada sebuah buku yang berjudul “Sejarah Blasfemi Sepanjang Zaman sejak zaman yunani dulu sampai zaman modern, orang-orang yang mengecam dan mencaci Tuhan, tentu saya tidak ingin memasukkan Aisyah dalam salah satu riwayat itu, tapi dia itu berkata kepda Rasulullah karena cemburunya, “Betapa cepatnya Tuhan memenuhi hawa nafsumu” 

ceritanya nih Juwairiyah itu datang, dan sudah menyebar berita tentang kecantikan Juwairiyah itu, dan seperti biasa Aisyah merasa tidak enak, sama ketika Rasulullah mau menikah dengan ummu salamah dan menyebarlah berita tentang kecantikan ummu salamah, kata Aisyah, Fahazintu Huznan Syadida ‘Aku merasa sedih luar biasa’ karena Rasulullah ingin menikah dengan ummu salamah yang dikenal cantik dan masih muda lagi, Cuma punya 2 atau 3 orang anak, jadi Ummu Salamah itu luar biasa, dari yang cantik jelita dan masih muda berubah dalam cerita kaum muslimin di Indonesia menjadi perempuan tua yang wajahnya jelek, sampai ia menyerahkan haknya katanya kepada Aisyah, karena ia tidak bisa melayani Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wasallam, itu cerita di Indonesia. Saya enggak tahu sumbernya dari mana, kayaknya dari imajinasi para ustadz yang tidak pernah kering

Jadi pada waktu itu Asiyah sangat tidak enak mendengar Rasulullah menikah dengan Ummu Salamah, kemudian kata Aisyah sendiri, ‘Lalu aku mencoba mencari tahu’, ia mencoba ingin
bertemu dengan Ummu Salamah ‘Fa Idzan’ kata Aisyah ‘Tiba-tiba aku saksikan bahwa Ummu Salamah lebih cantik dari apa yang diberitakan orang’, jadi diberitakan orang cantik dia, begitu melihatnya ia lebih cantik dari apa yang diceritakan orang, ‘Ajmalu mimma aushafuh’ ‘Lebih cantik dari apa yang mereka sifatkan tentang Ummu Salamah’ 

Aisyah itu adalah orang yang sangat pencemburu, dan ketika ia datang, ditemuinya Juwiriyah itu dengan baik dia temui, dan ketika bertemu dengannya, berbaik-baikanlah, pura-pura baik, kemudian dia berkata, ‘nantinya kalau kamu sudah menikah dengan Nabi dan misalnya Nabi mau mendekati kamu atau menyentuh kamu,  nabi itu paling seneng jika kamu mengucapkan doa ini ‘A’udzu Billahi Minka’ ‘Aku berlindung kepada Allah daripada engkau’, lalu setelah itu, begitu mendengar itu dan ketika berdua bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Rasulullah mau memegeng tangannya ia berkata seperti yang diajarkan Aisyah ‘Aku berlindung kepada Allah daripada engkau’ dan kemudian Rasulullah mengirimkan Juwairiyah kepada keluarganya kembali dan katanya dia meninggal karena penderitaan hatinya, ditolak oleh Rasulullah , disuruh pergi, itu karena makarnya.

Karena itu di dalam Al-Qur’an Inna Kaidasy Syaithoni Kana Dha’ifa ‘Tipuan setan itu lemah’ tapi tentang perempuan Inna Kaidakunna La’azhim dalam surat Yusuf ‘Sesungguhnya tipuan kalian itu dahsyat’ perempuan-perempuan itu dahsyat dan setan aja lemah, tipuan perempuan jauh lebih dahsyat dari tipuan setan.”

Kemudian Jalal melanjutkan

“Dan ini mungkin ini agak mengejutkan kepada anda karena cerita ini tidak sama dengan cerita yang didengar oleh para ustaz yang lain, tapi mau diberitahukan atau tidak ya? Pokoknya di antara istri rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wasallam, saya lagi mencari kata-kata yang paaaling halus (begitu intonasi suaranya), ……..Aisyah itu perempuan yang tidak begitu cantik, jadi berbeda dengan riwayat kita bahwa Aisyah adalah istri Nabi yang paling cantik, kulitnya item, dan dia sering menghias wajahnya dengan akar kayu yang kemerah-merahan untuk memerahi sebagaimana kebiasaan orang-orang kulit hitam sampai sekarang menghiasi mukanya dengan ….(tidak jelas)…dan Aisyah senangnya dengan sejenis kayu pencelup yang kalau diusapkan dan dogosokkan di sini (pipi) akan menjadi merah, sehingga kayu itu disebut Humairo, kayu yang kemerah-merahan dan Rasulullah memanggil Aisyah dengan tanda kemerah-merahan di wajahnya karena bekas goresan kayu itu, jadi dia memanggilnya Ya Humairo.

Sekarang menjadi berubah juga cerita kita sekarang, Humairo artinya kulitnya putiiih, sehingga kalau kepanasan dia berubah kemerah-merahan karena itu Rasulullah memanggilnya Sayang Ya Humairo. Sehingga ada seorang istri mendirikan sebuah perusahaan, kebutulan istri itu kulitnya putih, lalu dia dirikan perusahaannya dengan nama ”

Sengaja kami kutip ceramah Jalal agak panjang untuk memperlihatkan kepada kaum Muslimin bagaimana akhlak Jalal kepada ibunda kaum Mukminin, Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Bagaimana buruknya akhlak Jalal kepada istri Nabi kita yang sangat tercinta.

Saksikanlah wahai ibunda kami, Aisyah, bahwa Jalaluddin Rakhmat –jika dia mukmin- maka dia telah bersikap kurang ajar terhadap anda, durhaka kepada ibunda kaum mukminin, mana ada kaum mukminin yang berani mencela ibundanya?
“Wa Azwajuhu Ummahatuhum” , ‘Dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka (kaum mukminin)’

Oleh karena itu di jauh-jauh hari Nabi telah memperingatkan kepada kita jika memungkinkan ada peluang untuk menganggap buruk seorang sahabat agar jangan dicela La Tasubbu Ash-haaby “Jangan kamu cela sahabatku”, bagaimana lagi jika Aisyah yang dicela yang menyandang tiga gelar sekaligus yang memiliki keistimewaan yang sangat tinggi di sisi Allah,

Pertama, sebagai seorang sahabat. Ayat-ayat dan hadis nabi banyak sekali yang memuji dan menyanjung para sahabat berjuang di sisi nabi.

Kedua, sebagai seorang ahlul bait, dimana Allah berfirman Innama Yuridullahu Liyudzhiba ‘Ankum Ar-Rijsa Ahlal Baiti Wa Yuthahhirokum Tath-hira “Sesugguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan agar Allah menyucikan kamu sesuci-sucinya”.

Ketiga, sebagai seorang istri tercinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pendamping setia Nabi kita, bahkan hingga nafas terakhir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam Aisyah berada di dadanya.

Cara seperti ini adalah sarana untuk merusak tatanan ajaran Islam, merusak citra sahabat, ahlul bait dan kehormatan istri Rasulullah, padahal beliau termasuk di antara para perawi hadis Nabi yang meriwayatkan ribuan hadis tentang ajaran Islam yang sangat penting. Hingga jika Aisyah dianggap tidak kredibel dan tidak dipercaya lagi bahkan dianggap kafir oleh orang Syiah hilanglah ribuan hadis yang menjadi syariat agama kita, hilanglah banyak ucapan-perbuatan nabi, bahkan akan hilang hadis yang menceritakan keutamaan Ali, Fathimah, Hasan dan Husain; Hadis Kisa’ yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Padahal ketika bertiup fitnah yang sangat kencang dan berita bohong perzinahan Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan Shafwan bin Mu’aththol radhiyallahu ‘anhu yang dihembuskan oleh kaum munafik, Allah sendiri yang langsung membela ibunda kita, Allah menurunkan sepuluh ayat dalam surat An-Nur yang dibaca oleh kaum Muslimin sejak hari itu hingga hari kiamat, membela keluarga Nabi dari mulut-mulut busuk kaum munafikin, Allah menyatakan bahwa berita perzinahan Aisyah dengan Shafwan adalah sebuah kebohongan yang sangat besar, dan tuduhan zina ini dikira hal yang remeh oleh sebagian orang namun di sisi Allah itu adalah sebuah masalah yang sangat besar, gembong penyebarnya akan disediakan adzab yang sangat pedih, dan tiga orang sahabat yang ikut bicara dan menggosip dicambuk sebanyak 80 kali. Allah cemburu istri nabi-Nya dituduh berzina, tidakkah kita cemburu melihat ibunda kita dicela-cela? Jadilah Ansharullah, penolong-penolong agama Allah wahai kaum Muslimin.

Tanggapan Singkat
Ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan Jalal dalam ceramahnya di atas,

“Aisyah istri Nabi yang sangat pencemburu”, kalimat cemburu ini sampai diulangi enam kali untuk menunjukkan dan menggambarkan bagaimana rendahnya martabat Aisyah; seakan-akan Aisyah dalam gambaran Jalal di atas adalah seorang istri yang jahat dan licik. Digambarkan Aisyah itu memiliki beberapa perilaku yang menyakiti hati Nabi.

Beberapa gambaran buruknya perilaku Aisyah menurut Jalal: Hanya karena cinta, Aisyah berpura-pura baik kepada Juwairiyah, hanya Karena cinta Aisyah tega mengajarkan doa yang salah kepada Juwairiyah, dan hanya Karena cinta Aisyah mengucapkan kata-kata yang isinya merendahkan Tuhan, bahkan hampir saja -kalau tidak dikatakan sudah memvonis kafir Aisyah- Jalal memasukkan Aisyah ke dalam golongan orang kafir, namun ia hiasi perkataannya,

Blasfemi itu ucapan-ucapan yang merendahkan Tuhan yang diucapkan sebetulnya oleh orang-orang kafir, di rumah ada sebuah buku yang berjudul “Sejarah Blasfemi Sepanjang Zaman sejak zaman yunani dulu sampai zaman modern, orang-orang yang mengecam dan mencaci Tuhan, tentu saya tidak ingin memasukkan Aisyah dalam salah satu riwayat itu,”

Ini sebenarnya sudah merupakan isyarat vonis takfir kepad Aisyah, karena pertama dikatakan “Aisyah itu melakukan blasfemi” kemudian dikatakan “Blasfemi itu ucapan-ucapan yang merendahkan Tuhan yang diucapkan sebetulnya oleh orang-orang kafir” namun sengaja ia bumbuhi dengan kalimat “tentu saya tidak ingin memasukkan Aisyah dalam salah satu riwayat itu”

Sungguh kasihan kepakarannya dalam ilmu komunikasi justru digunakannya sebagai kendaraan untuk menyesatkan manusia.

Juwairiyah seorang wanita yang dimaksudkan oleh Jalal yang telah membuat Aisyah cemburu adalah ternyata bukan Juwairiyah -di sinilah kami menangkap ketidaksucian niat Jalaluddin Rakhmat dalam mengkaji, padahal yang akan dibicarakan adalah kehormatan seorang istri Nabi yang mulia- dan bukan juga termasuk istri Nabi, kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim….nama wanita tersebut adalah Juniyyah…bukan Juwairiyah…

Dari hamzah bin Abu Sa’id bahwasanya Abu Sa’id pernah bersama nabi di sebuah kebun, kemudian didatangkan padanya Juniyyah, kemudian diantar ke kebun milik Umaimah binti nu’man bin syarahbil, ia berada di atas kendaraannya, kemudian Rasulullah menemuinya, Nabi bersabda: hibahkanlah dirimu untukku, ia menjawab: apakah seorang ratu menghibahkan dirinya kepada rakyat?, kemudian nabi ingin meletakkan tangannya agar ia bersikap tenang, lalu wanita tadi berkata: saya berlindung kepada Allah darimu. Rasulullah bersabda: engkau telah berlindung dengan sebuah doa perlindungan, lalu Nabi keluar dan berkata kepada Abu Sa’id: wahai Abu Said pulangkan ia kekeluarganya.

Di dalam Zaadul Ma’ad dijelaskan bahwa Nabi belum menikahinya, nabi hanya ingin melamarnya, namun karena wanita itu tidak tahu siapa yang diajaknya bicara ia berkata kurang sopan….( Zaadul Ma’ad, Juz 5 hal 289)

Hadis ini menunjukkan bahwa kisah yang disampaikan oleh Jalaluddin rakhmat adalah kisah yang tidak adda dasarnya….bandingkanlah detail cerita kisah di atas dengan cerita Jalaluddin Rakhmat, dalam hadis ini nama Aisyah sama sekali tidak disebutkan. Aisyah tidak terlibat sama sekali dengan kejadian ini. Mungkin inilah kebiasaan orang-orang Syiah, selalu mencari-cari jalan untuk bisa dijadikan alasan mencela dan menghina sahabat dan istri nabi, meskipun itu dengan berbohong. Bahkan saking kurang ajarnya, Jalaluddin Rakhmat menyamakan tipu daya Aisyah dengan tipu daya setan, bahkan katanya tipu daya wanita itu lebih besar dan lebih jahat.

Adapun ucapan “Blasfemi” yang diucapkan oleh Aisyah adalah riwayat shahih, dijelaskan oleh Ibnu Hajar bahwa ucapan Aisyah, “Saya tidak melihat Tuhanmu melainkan cepat memenuhi hawa nafsumu” adalah bentuk kecemburuan Aisyah yang sangat tinggi, dan ini bukanlah sifat buruk bagi wanita yang dimadu, sifat ini adalah sebuah fitrah. Dan penyandaran kalimat “hawa nafsumu” itu tidak dimaksudkan sebagai syahwat, tapi sebagai kemauan, karena Nabi tidak berbicara sesuai dengan hawa nafsunya, semua perkataannya adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadanya. Jikalau Aisyah mengucapkan “Saya tidak melihat Tuhanmu melainkan cepat memenuhi apa saja yang engkau ridhai” niscaya lebih baik, akan tetapi cemburu seperti ini dimaafkan. (Maktabah Syamilah, Fathul Bari, Juz 9 hal 165)

Beginilah sikap ulama kita –Ibnu Hajar Al Asqalani- yang adil dan berhati-hati serta menjauhkan lisannya dari penyifatan buruk kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam menjelaskan sebuah hadis, karena ini menyangkut kehormatan keluarga Rasulullah saw.

Tanggapan Syaikh Mamduh Kepada Pencela Aisyah radhiyallahu ‘anha ...
baca selengkapnya di ... www.lppimakassar.com

Posted By White ocean19.33

Minggu, 16 Februari 2014

Jalaluddin Rakhmat Tidak Mau Berhenti Mencela-cela Sahabat Nabi!

Filled under:


Jalaluddin Rakhmat tokoh Syiah Indonesia menegaskan tidak akan berhenti menghina sahabat-sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia menegaskan hal tersebut pada  dialog "Membedah Pemikiran Jalaluddin Rakhmat" di UIN Alauddin Makassar, 24 Feb 2011, antara LPPI dengan IJABI.

Pada sesi akhir dialog tersebut, Ust. H. Rahmat Abd. Rahmat yang mewakili LPPI memberikan solusi untuk mendamaikan sunni-syiah, yaitu menghentikan acara asyura yang di dalamnya sahabat nabi banyak dicaci-maki dan dilaknat-laknat,  agar kedepannya konflik horizontal bisa dihindari. Namun Jalaluddin Rakhmat justru menjawab, "Saya kira di antara saling menghormati di antara kita ialah saling menghormati upacara agama masing-masing!”

Ini indikasi bahwa memang Jalaluddin Rakhmat meminta kita menghormati ajaran Syiah yang sering mencaci-maki sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, apakah kita diam saja ketika sahabat-sahabat nabi tersebut dengan mudahnya dicaci, dimaki dan dilaknat? 
 
Bahkan lebih dari itu, Jalaluddin Rakhmat sudah menganggap Sunni dan Syiah adalah agama yang berbeda, lantas bagaimana dengan teriakan taqrib, taqrib yang selama ini didengung-dengungkan oleh Syiah?
 

Posted By White ocean18.54

Sabtu, 15 Februari 2014

Hati-hatilah, Anda Bisa Murtad Karena Menulis Status atau Komentar di Facebook, Seperti yang Satu Ini

Filled under:




Seorang Facebooker Syiah dengan sangat jelas melaknat Istri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan menuduhnya sebagai pezina lewat komentar yang ia tuliskan di Facebook.

YA Zahra Fida Alhabib adalah nama akun yang menulis komentar tersebut, ia menulis, "Laknat Allah bagi para perunding di Saqifah dan laknat Allah bagi Aisyah, sang pezina"

Ini merupakan kekafiran yang sangat jelas, semua ulama dengan tegas telah bersepakat atas kafirnya orang yang menuduh Aisyah radhiyallahu anha berzina setelah turunnya ayat ke 23 dari surat An-Nur.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil ijma' tersebut, berikut ini scan kitabnya, 




"Ini adalah ancaman dari Allah ta'ala terhadap orang-orang yang menuduh wanita baik-baik lagi beriman melakukan kekejian, maka Ummahatul Mukminin lebih utama untuk masuk dalam kategori ini dari semua wanita yang baik-baik terlebih lagi kepada orang yang menjadi sebab turunnya ayat ini, yaitu Aisyah binti Ash-Shiddiq radhiyallahu anhuma, dan para ulama telah berijma' (bersepakat/ berkonsensus) dengan pasti bahwa siapa saja yang melaknat-mencacinya setelah turunnya ayat ini maka dia itu KAFIR, karena dia telah menentang Al-Qur'an, beginilah juga vonis terhadap orang yang melaknat-mencaci ummahatul mukminin yang lain"

Maka kami nasehatkan kepada semua agar berhati-hati ketika menulis status atau komentar di Facebook, Twitter, atau di tempat-tempat lainnya, karena bisa jadi ungkapan yang kita tulis tersebut bisa menyebabkan kita keluar dari agama ini secara tidak sadar.
Sumber :  lppimakassar.com

Posted By White ocean18.40

Jumat, 14 Februari 2014

Setelah Puas Menuduh Rasulullah Berzina, Giliran Imam Ali dituduh Yahudi

Filled under:


Seorang Facebooker Syiah, yang sangat aktif mendakwahkan ajaran sesatnya, Haydar Ali, kembali mengeluarkan statement yang merendahkan Imamnya sendiri, Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, setelah sebelumnya menuduh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berzina dengan mengatakan bahwa Ibrahim, putra rasulillah saww, anak di luar nikah. (baca: Facebooker Syiah Menuduh Rasulullah Berzina dan Ibrahim, Putra Rasulullah Anak yang lahir di Luar Nikah)

Hari ini, pada akun pribadi miliknya ia mengatakan, 

Ali adalah sebaik baik Mu.min.
Ali adalah sebaik baik Muslim.
Ali adalah sebaik baik Nashrani.
Ali adalah sebaik baik Yahudi.
Ali adalah sebaik baik Budha.
Ali adalah sebaik baik Manusia.

Mungkin tidak ada salahnya jika mengatakan bahwa Syiah merupakan induk semua kesesatan dalam Islam, statement seperti ini adalah pernyataan pluralisme agama, yang telah difatwakan HARAM oleh Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2005.

Apakah Haydar Ali belum pernah membaca hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa aalihi wasallam berikut ini,

“Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah seorang pun yang mendengar kenabianku dari kalangan umat ini, baik dia Yahudi maupun Nasrani, lalu dia mati dalam keadaan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa melainkan kelak dia pasti termasuk penduduk neraka.” (HR. Muslim)

Bukankah Imam Ali adalah orang yang sangat patuh dan taat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? tidakkah Imam Ali mendengar hadis ini?

Apakah juga Imam Ali belum mendengar firman Allah, 

"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam" (QS. Ali Imran: 19)

dan 

"Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi" (QS. Al-Maidah: 85)

Tingkah Syiah yang seperti inilah yang semakin membuktikan kepada kita semua, siapakah yang sebenarnya mencintai Rasulullah dan Imam Ali? siapakah sebenarnya yang membela Rasulullah dan Imam Ali? dan siapakah yang selalu merendahkan mengurangi hak Rasulullah dan Imam Ali?

Jauh sebelum ini, ulama mereka telah mengeluarkan perkataan yang sangat lancang,

وحاصله إنا لم نجتمع على إله ولا على نبي ولا على إمام، وذلك أنهم يقولون أن ربهم هو الذي كان محمد صلى الله عليه وسلم نبيه وخليفته بعده أبو بكر. ونحن لا نقول بهذا الرب ولا بذاك النبي، بل نقول إن الرب الذي خليفته أبو بكر ليس ربنا ولا ذلك النبي نبينا.

Kesimpulannya: kita (Syiah Imamiyah dan Ahlus Sunnah) tidak satu Tuhan, tidak satu Nabi dan tidak satu Imam. Pasalnya, Tuhan yang mereka (Ahlus Sunnah wal Jamaah) akui adalah Tuhan yang menjadikan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi-Nya dan Abu Bakar sebagai khalifahnya sepeninggal beliau, sedangkan kami (Syiah Imamiyah) tidak mengakui Tuhan yang seperti ini. Akan tetapi Tuhan yang menjadikan Abu Bakar sebagai khalifah bukanlah Tuhan kami, dan Nabi itu pun bukanlah Nabi kami. (Al-Anwar Annu’maniyyah, Sayyid Nikmatullah Al-Jazairi, jilid 2, hlm. 278, Mu’assasah Al-‘Alami Lil Matbu’at, Beirut, Lebanon.) 
Sumber : lppimakassar.com

Posted By White ocean01.40

Kamis, 13 Februari 2014

Dampak Negatif Nikah Mut'ah

Filled under:


Dalam artikel sebelumnya telah kami paparkan mengenai legalitas nikah mut’ah dalam ajaran Syiah. Syiah berpendapat bahwa hal itu sah menurut syariat dan mendapatkan pahala yang agung di sisi Allah. Hakikatnya, agama Islam adalah agama yang sesuai dengan akal manusia yang fitrah, menjunjung tinggi kehormatan dan kesucian, bukanlah agama yang mengedepankan nafsu syahwat dan hasrat-hasrat yang tabu. 
Islam melarang segala sesuatu yang murni menimbulkan kemudharatan dan sesuatu yang mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya. Di antara hal-hal yang menimbulkan kemudhratan tersebut adalah nikah mut’ah. Kemudharatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyalahi nash-nash syariat karena menghalalkan apa yang Allah haramkan.

2. Riwayat-riwayat dusta yang bermacam-macam dan penisbatannya kepada para imam, padahal di dalamnya mengandung caci maki yang tidak akan diridhai oleh orang yang dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari keimanan.

3. Kerusakan yang ditimbulkan dari pembolehan mut’ah dengan wanita yang bersuami, walaupun dia berada di bawah penjagaan seorang laki-laki tanpa diketahui oleh suaminya. Dalam keadaan seperti ini seorang suami tidak akan merasa aman terhadap istrinya, karena bisa jadi si istri nikah mut’ah tanpa sepengetahuan suaminya yang sah ini. Pembolehan ini bisa dirujuk di buku Syiah Al Kafi, Jilid: 5, Hal. 463. Tak dapat dibayangkan, bagaimana pandangan seorang laki-laki dan perasaannya ketika dia mengetahui bahwa istri yang berada di bawah perlindungannya menikah dengan laki-laki lain dengan cara mut’ah (dikontrak pen.). Bagaimana pula keadaan anak-anak dan keluarga lainnya apabila hal ini terjadi?!

4. Para bapak juga tidak akan merasa aman terhadap para anak perempuannya yang masih gadis, karena ada kalanya mereka melakukan nikah mut’ah tanpa sepengetahuan bapak-bapak mereka. Sangat mungkin seorang bapak dikagetkan oleh anak gadisnya yang tiba-tiba hamil. Mengapa dia hamil? Bagaimana bisa terjadi? Tidak tahu pula siapa yang menghamili. Atau dia mengetahui anaknya telah menikah dengan seorang laki-laki, tetapi siapakah dia? Dia tidak tahu karena sang suami pergi dan meninggalkannya sebelum berjumpa dengannya karena masa kontrak mut’ah telah berakhir.

5. Kebanyakan tokoh-tokoh Syiah yang membolehkan mut’ah, membolehkan diri mereka untuk nikah mut’ah dengan orang lain, tetapi jika ada seseorang yang meminang anak perempuannya, atau kerabat perempuannya untuk dinikahi dengan cara mut’ah, niscaya dia tidak akan menyetujui dan meridhainya, karena dia memandang pernikahan seperti ini adalah bentuk perendahan harga diri, jauh dari nilai-nilai kesucian, tidak diterima oleh hati nurani, dan sama saja dengan zina. Ini adalah aib bagi dia, dia menyadari hal itu, sementara dia sendiri mut’ah dengan anak perempuan orang lain. Tidak diragukan lagi dia pasti menolak untuk menikahkan anak perempuannya kepada orang lain dengan cara mut’ah, walau dia membolehkan dirinya sendiri untuk menikahi anak perempuan orang lain dengan cara tersebut.

6. Dalam pernikahan mut’ah tidak ada saksi, pengumuman, keridhaan wali wanita yang dikhitbah, dan tidak berlaku hukum waris di antara suami dan istri, tetapi statusnya hanyalah seorang istri yang dikontrak, sebagaimana pendapat yang dinisbatkan kepada Abu Abdullah. Maka bagaimana mungkin syariat Islam mengajarkan dan mendakwahkan pemeluknya agar melakukan hal ini?!

7. Pembolehan mut’ah membuka peluang bagi pemuda dan pemudi yang bobrok akhlak dan kepribadiannya untuk semakin tenggelam dalam kubangan dosa, sehingga hal tersebut akan merusak citra agama dan orang-orang yang taat beragama.

Atas dasar semua itu, maka jelaslah bahaya mut’ah dari sisi kehidupan beragama, kemasyarakatan, dan moral. Oleh karena itu, maka mut’ah diharamkan. Kalaulah dalam mut’ah terdapa kemaslahatan, tentu tidak akan diharamkan, tetapi karena mut’ah mengandung bahaya yang sangat banyak, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharamkannya.

Demikianlah kehidupan masyarakat yang mayoritas penduduknya adalah Syiah. Bagaimana kebobrokan moral terjadi di lingkungan mereka. Meskipun mereka mengembel-embeli diri mereka sebagai komunitas Islam, masyarakat Islam, atau bahkan negara Islam, maka hakikatnya sangat jauh sekali dari ajaran Islam. Dan tentunya kita menjaga dan saling menasihati kepada kerabat dan teman-teman kita, agar ajaran ini tidak menyebar di bumi pertiwi, sebagai bentuk preventif (pencegahan) terjadinya kerusakan moral bangsa.


Sumber : KonsultasiSyariah.com

Posted By White ocean06.36

Rabu, 12 Februari 2014

Kisah Nikah Mut'ah

Filled under:


Nikah mut’ah adalah pernikahan tanpa batas dengan menerabas aturan-aturan syariat yang suci, mut’ah ini telah melahirkan banyak kisah pilu. Tidak jarang pernikahan ini menghimpun antara anak dan ibunya, antara seorang wanita dengan saudaranya, dan antara seorang wanita dengan bibinya, sementara dia tidak menyadarinya. Di antaranya adalah apa yang dikisahkan Sayyid Husain Al Musawi. Ia menceritakan,

Kisah pertama:
Seorang perempuan datang kepada saya menanyakan tentang peristiwa yang terjadi terhadap dirinya. Dia menceritakan bahwa seorang tokoh, yaitu Sayid Husain Shadr pernah nikah mut’ah dengannya dua puluh tahun yang lalu, lalu dia hamil dari pernikahan tersebut. Setelah puas, dia menceraikan saya. Setelah berlalu beberapa waktu saya dikarunia seorang anak perempuan. Dia bersumpah bahwa dia hamil dari hasil hubungannya dengan Sayid Shadr, karena pada saat itu tidak ada yang nikah mut’ah dengannya kecuali Sayid Shadr.


Setelah anak perempuan saya dewasa, dia menjadi seorang gadis yang cantik dan siap untuk nikah. Namun sang ibu mendapati bahwa anaknya itu telah hamil. Ketika ditanyakan tentang kehamilannya, dia mengabarkan bahwa Sayid Shadr telah melakukan mut’ah dengannya dan dia hamil akibat mut’ah tersebut. Sang ibu tercengang dan hilang kendali dirinya lalu mengabarkan kepada anaknya bahwa Sayid Shadr adalah ayahnya. Lalu dia menceritakan selengkapnya mengenai pernikahannya (ibu wanita) dengan Sayid Shadr dan bagaimana bisa hari ini Sayid Shadr menikah dengan anaknya dan anak Sayid Shadr juga?!

Kemudian dia datang kepadaku menjelaskan tentang sikap tokoh tersebut terhadap dirinya dan anak yang lahir darinya. Sesungguhnya kejadian seperti ini sering terjadi. Salah seorang dari mereka melakukan mut’ah dengan seorang gadis, yang di kemudian hari diketahui bahwa dia itu adalah saudarinya dari hasil nikah mut’ah. Sebagaimana mereka juga ada yang melakukan nikah mut’ah dengan istri bapaknya.

Di Iran, kejadian seperti ini tak terhitung jumlahnya. Kami membandingkan kejadian ini dengan firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya sehingga Allah mampukan mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An-Nur:33)

Kalaulah mut’ah dihalalkan, niscaya Allah tidak akan memerintahkan untuk menjaga kesucian dan menunggu sampai tiba waktu dimudahkan baginya untuk urusan pernikahan, tetapi Dia akan menganjurkan untuk melakukan mut’ah demi memenuhi kebutuhan biologisnya daripada terus-menerus diliputi dan dibakar oleh api syahwat.

Kisah kedua:
 
Suatu waktu saya duduk bersama Imam Al-Khaui di kantornya. Tiba-tiba masuk dua orang laki-laki menemui kami, mereka memperdebatkan suatu masalah. Keduanya bersepakat untuk menanyakannya kepada Imam Al Khaui untuk mendapatkan jawaban darinya.

Salah seorang di antara mereka bertanya, 
“Wahai sayid, apa pendapatmu tentang mut’ah, apakah ia halal atau haram?”

Imam Al Khaui melihat lagaknya, ia menangkap sesuatu dari pertanyaannya, kemudian dia berkata kepadanya, “Dimana kamu tinggal?” 


maka dia menjawab, “Saya tinggal di Mosul, kemudian tinggal di Najaf semenjak sebulan yang lalu.”
Imam berkata kepadanya, “Kalau demikian berarti Anda adalah seorang Sunni?”

Pemuda itu menjawab, “Ya!”

Imam berkata, “Mut’ah menurut kami adalah halal, tetapi haram menurut kalian.”

Maka pemuda itu berkata kepadanya, “Saya di sini semenjak dua bulan yang lalu merasa kesepian, maka nikahkanlah saya dengan anak perempuanmu dengan cara mut’ah sebelum saya kembali kepada keluargaku.”

Maka sang imam membelalakkan matanya sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya adalah pembesar, dan hal itu haram atas para pembesar, namun halal bagi kalangan awam dari orang-orang Syiah.”

Si pemuda menatap Al Khaui sambil tersenyum. Pandangannya mengisyaratkan akan pengetahuannya bahwa Al Khaui sedang mengamalkan taqiyah (berbohong untuk membela diri).

Kedua pemuda itu pun berdiri dan pergi. Saya meminta izin kepada Imam Al Khaui untuk keluar. Saya menyusul kedua pemuda tadi. Saya mengetahu bahwa penanya adalah seorang Sunni dan sahabatnya adalah seorang Syi’i (pengikut Syiah). Keduanya berselisih pendapat tentang nikah mut’ah, apakah ia halal atau haram? Keduanya bersepakat untuk menanyakan kepada rujukan agama, yaitu Imam Al Khaui. 

Ketika saya berbicara dengan kedua pemuda tadi, pemuda yang berpaham Syiah berontak sambil mengatakan, “Wahai orang-orang durhaka, kamu sekalian membolehkan nikah mut’ah kepada anak-anak perempuan kami, dan mengabarkan bahwa hal itu halal, dan dengan itu kalian mendekatkan diri kepada Allah, namun kalian mengharamkan kami untuk nikah mut’ah dengan anak-anak perempuan kalian?”

Maka dia mulai memaki dan mencaci serta bersumpah untuk pindah kepada madzhab ahlussunnah, maka saya pun mulai menenangkannya, kemudian saya bersumpah bahwa nikah mut’ah itu haram kemudian saya menjelaskan tentang dalil-dalilnya.

Sumber: Al Musawi, Sayid Husain. 2008. Mengapa Saya keluar dari Syiah. Pustaka Al Kautsar, Jakarta.

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Posted By White ocean20.22

Selasa, 11 Februari 2014

Jebakan Syi'ah Kepada Wanita Indonesia

Filled under:

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni
 

Tanya:

Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..

 
Dari: Fulanah via Fanpage Facebook KonsultasiSyariah.com 


Komentar konsultasisyariah.com:

Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.


Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.


Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.


Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. 


karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ



Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku.

jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dpuf
jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dpuf
jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dpuf
jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dp
jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dpuf
jaringan islam liberal dan syiah

Diduga Wanita Syiah Menjebak Akhwat  Sunni

Tanya:
Assalamu’alaikum..admin sy berkenalan dg seorang akhwat di FB dy bgtu baik skli hingga sy tdk ada sedikitpun rasa curiga terhadapnya.sy cerita tetang bagaimana keadaan sy n tiba2 dy datang minta ketemuan. dy memberi sy uang sebanyak 50juta. entah dari mana uang itu dy dpt. tp dy mengisyaratkn kpd sy agr sy merayu ikhwan salaf untuk menikah dg sy stlh itu hrs sy tinggalkn n cari korbanlg.sy lngsung bilng gini,maaf mbk sy gk bz lbh baik sy hidup serba kekurangan drpd hrs berlaku bejat.dy lngsung sy tinggalkn tnp permisi.apakah sikap sy salah? Soalx sy mrsa bhw dy tu dedengkot syi’ah.dy fikir dy bz mmpermainkn sy krn sy keluarga kurang mampu p?..nyesel sy.skrg FB nya sy cari mlh gk ada.mungkin dh nonaktif..
Komentar konsultasisyariah.com:
Demikianlah musuh islam, mereka tak segan-segan untuk menggunakan segala cara, demi merusak islam. Sekalipun harus menggunakan cara bejat nan menjijikkan.
Dulu, orang musyrikin quraisy melalui Utbah bin Rabi’ah, memberikan tiga tawaran untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar beliau meninggalkan dakwah beliau. Sogok harta, sogok tahta, dan sogok wanita. Hingga akhirnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan surat Fushilat dari ayat 1 hingga 13, dan Utbah terdiam keheranan dengan apa yang beliau baca.
Ketika mereka gagal dengan tawaran ini, mulailah mereka menggunakan metode selanjutnya, menjatuhkan karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang kafir memberikan banyak julukan ’miring’ kepada beliau, agar masyarakat menjauh dari beliau.
Apa yang anda sampaikan, sudah menjadi tren misionaris syiah. Beberapa syiah di Bangil, mereka menjadi simpati karena disogok duit. Ada yang diberi santunan 1 juta/bulan, bahkan sampai 2 juta/bulan. Kami tidak tahu pasti asal sumber dana itu, namun dugaan terkuat dana itu berasal dari Iran.
Sasaran utama mereka adalah kaum muslimin ahlus sunah yang mengikuti jejak para sahabat. Karena pengikut sunah merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan iran di dunia. karena itu, wajar saja jika mereka rela menyogok anda dengan puluhan juta untuk mencari korban ikhwan salaf (pemuda pembela tauhid dan sunah). Dengan ini, mereka bisa mempeburuk citra para pemuda salaf di tanah air.
Sikap yang anda tempuh sudah tepat, memberikan peringatan dan meninggalkan orang itu. Semoga dengan melihat kesabaran dan keteguhan anda, dia menjadi sadar bahwa ahlus sunah tidak mudah dipermainkan.
Akhirnya, semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-musuh islam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit utang, kekalahan karen musuh, dan kegembiraan musuh karena melihat kekalahanku
- See more at: http://dzakymoebarak.blogspot.com/2014/02/jebakan-syiah-kepada-wanita-indonesia.html#sthash.bZK1dWp6.dpuf

Posted By White ocean20.05