Rabu, 29 Januari 2014

Cinta Harus Berkorban

Filled under:


Sahabatku, seringkali kita merasa nyaman saat kita bersama dengan ‘kekasih’ kita. Padahal itu bukan kenyamanan tapi ketertawanan. Sebaliknya, jika kita terpisah atau dijauhkan dari ‘kekasih’ kita, maka rasa tak nyaman pun menyergap. Padahal ini hanya sementara, setelah itu lupa. Karena telah sering kenyamanan diukur bersama ‘kekasih’ kita, maka kita makin matematis mengukur kesenangan. Sadarilah, ini wahai sahabatku, ini adalah kepalsuan. Karena makin matematis, kita makin tidak puas dan makin tinggi standar hidup kita. Saat itulah Allah telah lenyap dari diri kita. Yang tersisa hanya rasa yang dimiliki bersama sang ‘kekasih’. Yang ada tinggal logika matematis. Makin jauh kita berlari dari Allah. Saat itulah, mendengar kata ‘putus’ dengan kekasih, seperti kilat menyambar. Tidak pernah siap dan takkan pernah siap. Keterlanjuran yang mendalam dengan ‘kekasih’ menjadikan kita buta. Tak pernah lagi bisa menghadirkan Allah dalam hati.

Sahabatku, ‘kekasih’ yang (katanya) kita cintai di dunia, itu sebenarnya adalah palsu. Bukan kekasih sejati kita. Siapa kekasih sejati kita? Kekasih kita sesungguhnya telah banyak kita lupakan, saat kita punya ‘kekasih’ palsu. Ya, ‘kekasih’ palsu kita di dunia telah melenakan, membutakan, menutupi siapa kekasih sejati kita. Kita telah berlari dari Allah. Padahal kekasih kita yang sesungguhnya yang paling sering memperhatikan kita. Dengan segenap Rahman dan Rahim-Nya.

Itulah kita yang telah menganggap kebahagiaan dan kenyamanan datang dari luar diri kita. Padahal kekasih kita (Allah) setia di qalbu kita. Kita justru berlari dari Allah, kekasih sejati kita yang ada di qalbu kita. Kita justru mengejar ‘kekasih’ palsu, berlari kepada kepalsuan. Sahabatku, saatnya berlarilah kepada Allah untuk pertaubatan atas kepalsuan selama ini.

Yuk belajar dari kisah Ibrahim dan Ismail. Nabi Ibrahim memiliki Ismail yang telah didambakannya bertahun-tahun bersama istri tercinta. Ismail adalah ‘kekasih’ Ibrahim. Tibalah saat dimana Ibrahim harus memilih antara ‘kekasih’nya di dunia dan kekasih sejati. Ibrahim pilih berlari kepada kekasih sejatinya. Ibrahim harus mengorbankan Ismail-nya. Apa jawaban Ismail ketika itu? Lakukanlah yang diperintahkan Rabbmu (QS. Shaffat 102). Jika Ismail yang terkenal kebaikannya, keshalihannya berani dikorbankan oleh Ibrahim, lalu bagaimana dengan kita?

Hai pemuda, pacarmu adalah ‘kekasih’ palsu, kedudukannya tak sama sekali setara dengan Ismail-nya Ibrahim. KurbankanIsmailmu. Hai pemuda, dengan pacarmu kamu telah buta, kenyamananmu dengan ‘kekasih’ palsu, melenakanmu. Hai pemuda, selama ini kamu telah berlari dari Allah, sekarang saatnya berlari kepada Allah. Allah lebih pantas jadi tempat berlari, Allah telah jadi kekasih kamu, sementara kita enggan jadi kekasih-Nya.

Sahabatku, jika kita mengaku cinta kepada Allah, keberanian kita berkorban demi kekasih kita ini, diuji. Jika kita mengaku cinta kepada Allah, tapi demi-Nya kita masih enggan untuk berlari kepada syariat-Nya, itu cinta palsu. Hai pemuda, itulah sikap seorang kekasih, berani korbankan cinta palsu, kebahagiaan semu. Hai pemuda, itulah sikap seorang kekasih, sikap mau menerima apapun keputusan Sang Kekasih sejati, Allah SWT.

Hai pemuda, jadilah Ismail yang taat perintahNya, ikhlas terhadap keputusanNya. Semoga kita diberi kemampuan melakukanya. Wallahu’alam

By Luky Rouf

Posted By White ocean07.48

Senin, 27 Januari 2014

Cowok Koq Nangis ?

Filled under:


Boys, nangis itu bahasa universal, salah satu bentuk pengungkapan perasaan, lagian cowok kan juga manusia pasti bisa dan boleh nangis. Sebagai anak manusia, cowok juga punya yang namanya taqhatul hayawiyah (potensi kehidupan) yang didalamnya tercantum gharizah (naluri). Pada saat merasakan kesedihan karena misalnya ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya, maka menangis adalah bentuk pengungkapannya.
Tapi dari semua keadaan yang membuat kita menangis, entah itu keadaan sedih maupun terharu, maka harusnya menangis itu karena Allah. Nah, apa yang terkategori menangis karena Allah itu?
1. Menangis karena ingat dosa
Putus dari pacar atau berniat memutuskan untuk tidak pacaran lagi, dan kemudian tobat, itu menangis yang bagus. Dalam islam, dosa bagaimanapun bentuknya besar atau kecil banyak ataupun sedikit selagi yang mengerjakan dosa memiliki kemauan untuk bertaubat Insya Allah akan diampuni. Firman Allah Swt :Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar : 53)
2. Menangis karena senantiasa ingat akhirat
Pada saat sendirian di malam hari pas saat sholat tahajud, kemudian ingat akhirat, trus ditambah belum banyak amal sholih yang kita lakukan, saat itulah menangis yang dianjurkan. Dari Abu Hurairah, di berkata, Rasulullah bersabda, “Tujuh macam orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungannya … dan seorang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya, lalu kedua matanya berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menangis karena amanah yang khawatir tidak tertunaikan

Ketika kita dapat amanah apalagi yang terkait dengan jabatan, maka kebanyakan dari kita bersuka ria, tapi tidak dengan yang sadar kalo amanah itu pertanggujawaban, pasti akan menangis karenanya. Seperti yang saat itu terjadi ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah, sepontan dia menangis, hingga istrinya bertanya: “Wahai suamiku, mengapa engkau menangis seperti itu ? Umar pun menjawab: “Sesungguhnya aku telah diangkat menjadi khalifah untuk memimpin urusan umat Nabi Muhammad SAW”. Aku sadar bahwa Allah pasti akan meminta pertanggungjawabanku atas amanah yang aku pikul. Namun, aku bimbang tidak sanggup memberikan bukti bahwa aku telah melaksanakan amanah ini dengan baik sehingga aku menangis”.
4. Menangis karena dibacakan ayat-ayat Allah
Seringlah banyak membaca Alquran, apalagi jika mau memahami arti dan maknanya, karena itu yang bisa bikin kita nangis. Seperti layaknya para sahabat Rasulullah Saw. “Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca al-Qur’an, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” (Mutafaq ‘alaih).
Nabi dan para sahabatnya adalah yang paling sering nangis kalo dibacakan ayat-ayat Alquran. Ibnu Umar membaca surat Al-Muthaffifin, ketika sampai di ayat 6, ia terhenti lama sekali karena tangisnya yang panjang tak kunjung reda. Umar bin Khatab membaca surat Yusuf, ketika sampai di ayat 86, sahabat Nabi yang kekar, tegap dan ksatria itu menangis sejadi-jadinya. Ketika turun surat An-Najm ayat 59-60, Nabi Saw dan sahabat, hatinya bergetar, Beliau menangis dan para sahabat juga menangis. Ibnu Mas’ud membaca surat An-Nisa’, ketika sampai pada ayat 41, Rasulullah menyuruhnya berhenti sambil berlinang air mata membasahi pipi.
5. Menangis karena khawatir ‘terjebak’ dunia
Abdurrahman bin Auf menangis karena kekayaannya, ia iri dengan Mushab begitu miskinnya hingga kain kafan Mush’ab tak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Khalid menangis jelang wafatnya “Aku ingin mati syahid, tapi kini aku akan mati di atas tempat tidur seperti matinya unta”. Salman al Farisi menangis jelang wafatnya, ia takut tak bisa penuhi nasehat Nabi untuk zuhud padahal harta Salman saat itu hanya ember untuk mencuci dan mandi. Muadz bin jabal juga menangis karena mentadaburi hadits tentang riya’ lalu ia khawatir penyakit itu hinggap di hatinya. Kemudian Abu Hurairah menangis saat sakitnya “Bukan dunia yang kutangisi, tapi panjangnya perjalanan kuhadapi & sedikitnya bekal yang kubawa nanti.” Pun dengan Utsman bin Affan yang dermawan dan ahli sedekah, jika melewati kuburan, beliau menangis “Kubur itu gerbang akhirat, jika disiksa di sana, pun nanti di neraka”
6. Menangis karena bersedih atas nasib kaum muslimin
Dan yang cukup membuat kita harusnya juga menangis adalah ketika melihat nasib kaum muslimin saat ini. Umat muslim di Palestina, Rohingnya, Syiria dan sebagainya saat ini mengalami pembantaian yang tiada henti. Belum permasalahan negeri kita sendiri yang notabene negeri muslim terbesar, tapi kemaksiatan macam pornografi, seks bebas, prostitusi masih marak di negeri ini. Maka kita harusnya menangis jika menyaksikan fenomena itu. Menangisnya lebih karena sedih, jika kita tak bisa ikut bergabung bersama dalam dalam untuk merubah semua kemungkaran tersebut.

Jadi boys, menangislah sebelum menangis itu dilarang. Menangis koq dilarang? Iya, nanti ketika sudah mati, maka menangis tentu tidak bisa dan tidak ada gunanya. Perawakan boleh gagah layaknya gatotkaca, tapi hati kalo bisa seperti arjuna J

Menangislah selagi bisa dan menangis hanya untuk Allah. Yuk berlindung kepada Allah dari hati yang mengeras, agar kita dibisakan menangis karena Allah.

Sumber: Tintadakwah.com

Posted By White ocean08.27

Kamis, 23 Januari 2014

Cara Mengganti Nama Label Pada Blog

Filled under:


Pada postingan ini saya menulis mengenai bagaimana caranya mengganti atau merubah nama label pada blog. Mungkin para blogger ada yang belum tahu mengenai bagaimana caranya mengganti atau merubah nama label pada postingan pada blog pada tampilan yang baru blogspot. Awalnya saya juga bingung bagaimana ini caranya untuk mengganti atau merubah label pada satu postiingan tapi ternyata caranya mudah. Cara ini mungkin juga bisa digunakan untuk merubah nama label pada suatu postingan blog soalnya caranya hampir sama. Berikut ini ialah caranya :

Masuk ke label yang ingin kita ganti namanya. Misal saya di sini ingin merubah label "B. Inggris"



Setelah masuk pada label tersebut. Centang semua postingan.

Kemudian klik ikon ini. Pilih Label Baru

Ketikkan nama label baru misal di sini saya mau merubah label "B. Inggriss" tadi menjadi "Bahasa Inggris", setelah itu klik OK.



Kemudian masuk ke label yang baru tadi "Bahasa Inggris"


Setelah itu centang semua postingannya. Lalu klik ikon yang ini tadi.



Pilih label yang lama atau yang ingin diganti tadi, misalnya tadi saya ingin mengganti label "B. Inggris" Setelah itu otomatis label "B. Inggris" tadi sudah terhapus dan berganti menjadi "Bahasa Inggris" . 

Intinya habis menambah suatu label baru kemudian hapus label yang lama.

Demikian postingan saya mengenai Cara Mengganti Nama Label Pada Blog, semoga dapat membantu para blogger sekalian yang belum tahu Cara Mengganti Nama Label Pada Blog. Kalau ada salah kata mohon dimaafkan ya.


By Maulana Alfiansyah

Posted By White ocean22.02

Minggu, 19 Januari 2014

Dinamika Virus Merah Jambu

Filled under:



Pernankan saya menuliskan untaian keluhan hati menyaksikan fenomena penyebaran virus merah jambu yang sungguh kian meresahkan, bagaimana tidak ? karena virus ini sungguh sangat berbahaya sebab mampu melumpuhkan logika dan akal fikiran orang-orang yang digandrunginya. Virus ini banyak menyerang remaja-remaja yang ditemuinya atau bahkan orang dewasa sekalipun dan tak bisa dipungkiri karena tak jarang virus ini juga menyerang para aktivis dakwah *astagfirullah*. Sungguh sebuah penyakit yang patut untuk dihindari karena mampu mematikan hati seseorang, hingga tatapan orang yang terkena tertutupi tabir yang hanya menampakkan keindahan sang pujaan hati.

Dalam alinea bait-bait kegelisahan ini, saya mengajak anda untuk menelusuri jauh lebih dalam tentang ‘Virus Merah Jambu’ ini sedalam kegelapan tabirnya yang sungguh melenakan dan bahkan merusak aqidah. Cinta yang menjadi latar belakang penyebaran virus ini, tapi taukah anda sesungguhnya ini bukanlah cinta melainkan nafsu yang dibalut dan dibungkus rapi dengan nama cinta. Ungkapan ‘Cinta’, ungkapan ‘sayang’ yang terlisankan sebelum akad bukanlah sebuah kejujuran lisan melainkan sebuah ikrar pendustaan hati yang tak berdasar dan tak tentu arahnya. Ingin bukti ? mari kita lihat dan telusuri orang-orang yang lagi kasmaran dan saling memadu kasih dengan seorang yang bukan mahromnya, apa yang akan kita dapatkan ? yakni KEBOHONGAN yang akan terus Nampak jika dilihat menggunakan akal fikiran tapi bagi orang-orang yang sedang kasmaran, kebohongan itu tak Nampak karena syaithon telah mengendarainya dengan mengatasnamakan ‘cinta’.

jika anda lelaki, saya mengajak anda untuk bertanya lebih dalam kedalam hati anda, “apakah yang mendasari anda melisankan cinta kepada wanita yang bukan mahrom dengan cara yang tak disyari’atkan??”, jika benar ada cinta untuknya mengapa hanya berani sebatas hubungan yang tak terikat dengan ikatan yang kuat (yakni dengan pernikahan) ? jika benar ada cinta, mengapa harus melalui hubungan ‘pacaran’ ? pacaran tak menjanjikan sebuah kebahagiaan dan bahkan pacaran tak janjikan sebuah pernikahan!!. Toh jika terjadi pernikahan, maka tak ada nilai lagi didalamnya karena cinta yang harusnya bersemi diawal pernikahan kini telah tiada dan dihabiskan kala berpacaran. Tak jarang pula pacaran menjadi cikal bakal terjadinya perceraian dan bahkan telah terbukti dengan fakta nyata bahwa tingkat perceraian yang semakin meningkat itu terjadi pada para pelaku pacaran *Naudzubillah*.

Jika anda wanita, saya mengajak anda untuk merenung sejenak, “apa manfaat yang akan tertorehkan buat diri anda dengan pacaran ?” sungguh tak ada manfaatnya saudariku, yang ada hanyalah mudhorat *kerugian* bagi diri anda. Tak jarang saya menemukan argument para wanita dengan rasa bangganya ketika banyak lelaki yang meliriknya atau bahkan banyak lelaki yang berlomba untuk menjadikan sang kekasih yang tak halal dan mungkin tak kan pernah jadi halal. Sungguh ini bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan karena taukah anda, ajakan mereka untuk berpacaran tak ayalnya bagaikan ajakan untuk berzina dengannya *naudzubillah min dzalik*. Berpacaran juga bukan tanda yang membuktikan bahwa anda ‘laku’ melainkan menjadikan diri anda ‘murahan’ (maaf), karena dengan mudah dan murahnya para lelaki menyentuh anda dengan bebasnya dan ketika telah bosan maka anda akan ditinggalkan atau mungkin ketika tak ada kecocokan maka perpisahan yang akan menghantui, lalu siapakah yang merugi ? tentulah ANDA WAHAI WANITA!!!. Maka dari itu SADARLAH, islam telah memuliakan diri anda maka jangan pernah hinakan kembali dengan membiarkan para lelaki menyentuh anda melalui hubungan yang tak halal!!!.

Mari kita telusuri kembali tabir hitam yang tersebunyi dalam hubungan yang tak halal dengan mengatasnamakan cinta. Tidakkah kau lihat disana, berapa banyak wanita-wanita yang hilang kehormatannya karena virus merah jambu ini ? sungguh amat teramat sangat banyak saudara/i ku, dan bahkan anak sekolah dasar (SD) sekalipun sudah berani melakukannya maka benarlah sudah bahwa ‘pacaran bukan tanda kedewasaan melainkan beradegan dewasa’. Tak jarang juga, karena putus cinta mengakibatkan terjadinya bunuh diri atau pembunuhan sang kekasih. Lalu apa anda masih menggap pacaran sesuatu yang positif ? saya berani mengatakan bahwa dalam pacaran yang ‘nikmat’ adalah lelaki dan yang menderita adalah wanita!!!..

Berhubung menyinggung tentang pacaran postif, saya teringat dengan dalih dari para pelaku pacaran yang bunyinya kurang lebih seperti ini, “kami tak ngapa-ngapain ?” => | nah tidak ngapai-ngapain saja berdosa, mending jangan deh!!. | “ini kan penjajakan sebelum nikah (itung2 kenal colon sebelum menikah)” => | terus, sampai harus jadi orang yang ‘murahan’ gitu?? Bebas dimiliki oleh siapapun tanpa ikatan syar’i.. | “kami kan pacaran islami” => *kayak gimana tuh pacaran islami ? sebab kemaksiatan dan kebenaran tak akan pernah jadi satu dan tak mungkin bisa disatukan.. *pacaran = maksiat *kebenaran = tidak pacaran!!!.. | “diakan bisa jadi sumber motivasi gitu” => | awalnya sih iya, tapi udah putus ya nangis, mending jangan pacaran deh!!!.. | “kenapa sih pacaran dilarang ? apa islam tidak mengenal cinta ?” => | wadaooww, bukannya islam tidak mengenal cinta tapi islam menjaga cinta, islam adalah agama yang penuh cinta, namun dalam cinta mencinta ada aturannya bukan semau lo, atau semau gue!!.. apa yakin cinta saat pacaran ? jika dikalkulasikan nih, pacaran itu 10% cinta dan 90% nafsu!!!. Tak percaya, coba buktikan!!!..

Diakhir bait keluhan hatiku ini tentang virus merah jambu, saya ingin mengajak anda untuk membuka hati anda akan indahnya cinta yang telah diatur dalam islam. Sungguh sebuah kebagiaan telah dijanjikan ALLAH bagi mereka yang mengikuti syari’at islam yang telah ditetapkannya. Sahabatku, jika belum siap untuk menikah, mari pentaskan diri terlebih dahulu, perbaiki diri terlebih dahulu dengan belajar islam. Dan mari kita fokuskan cinta yang kita miliki hanya untuk ALLAH dan Rasul-Nya maka yakinlah ALLAH akan memberikan kita seseorang yang akan menjadi bidadari pendamping yang setia hingga di Surga kelak *Insya ALLAH*. Pegang teguhlah bahwa, LAKI LAKI YANG BAIK HANYA UNTUK WANITA YANG BAIK-BAIK DAN WANITA YANG BAIK HANYA UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK-BAIK PULA.


Posted By White ocean19.37

Sabtu, 18 Januari 2014

Berkelana Diantara Pilihan

Filled under:

Hidup ini adalah pilihan. Itulah kalimat indah yang menghiasi ketika sedang berhadapan dengan pilihan-pilihan yang rumit. Setiap langkah yang kita tempuh dalam menentukan sebuah pilihan akan menjadi penentu kualitas diri anda, disetiap pilihan akan menjadi pengaruh yang sangat besar untuk diri anda sendiri, maka bersikap bijaklah dalam memilih.
Berada diantara pilihan adalah sesuatu hal yang pasti yang akan kita hadapi. Karena tiada satupun tindak tanduk kita di dalam kehidupan tanpa menghadapi sebuah pilihan. Karena memilih untuk tak menentukan pilihan pun merupakan sebuah pilihan yang telah kita tentukan. Dalam sebuah pilihan kita hanya akan dihadapkan pada dua hal yakni BAIK atau BURUK. Jika kita menentukan sebuah pilihan berdasarkan dengan pola pikir dari hawa nafsu kita, tentu hal tersebut tak kan membuat kita bijak dalam memilih. Namun dengan adanya islam, dengan ilmu islam, mengajarkan kita untuk bijak dalam memilih. Dengan pertimbangan disetiap pilihan yang kita tentukan haruslah berada dalam cakupan Ridho Allah. 

Disetiap pilihan-pilihan kita haruslah berada dalam cakupan syari’at-syari’at islam yang telah Allah tetapkan didalam Al-Qur’an maupun melalui hadist-hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena apabila pilihan yang kita tentukan berada dalam murka Allah atau bertentangan dengan syari’at islam maka yakinlah pilihan itu akan berakhir dengan kesia-siaan. Mungkin indah diawal namun menuai derita berkepanjangan pada fase akhir nanti. *naudzubillah

Ketika takdir Allah dijadikan tameng untuk menutupi kesalahan dalam memilih. Hal ini banyak dilakukan oleh sebagian orang untuk melancarkan maksiat yang akan dilakukannya. Ketika telah jelas dihadapkan pada sebuah jalan kebenaran dan jalan kebathilan, lantas memilih jalan kebathilan kemudian berhujjah bahwa ini adalah takdir Allah. Keberadaanku diatas jalan kebathilan tak lepas dari takdir yang telah Allah tetapkan untukku. *astagfirullah.

Kekuatan pilihan telah Allah anugerahkan kepada kita. Ada hal yang mencakup takdir Allah yang tak bisa diubah namun juga terdapat takdir Allah yang dapat diubah, dengan apa? Yakni dengan pilihan kita. Memilih jalan kebenaran dan kebathilan adalah hak paten yang berada dalam kekuasaan pilihan kita. Dengan kekuatan pilihan kita bisa melompat dari takdir Allah yang satu menuju ke takdir Allah yang lainnya. 


Maka bijaklah dalam memilih, agar kita tak salah dalam menentukan sebuah pilihan. Setiap orang menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dari setiap pilihan yang telah ditetapkan. Hanya saja terdapat orang-orang yang memilih jalan kebathilan karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa jalan tersebut terkadang dihiasi dengan sesuatu yang indah yang bersifat duniawi. Maka dengan iman-lah, dengan ilmu akan islam-lah yang membuat kita tegar dalam jalan kebenaran meskipun harus tertatih dalam menempuhnya, karena kita percaya bahwa ada surga Allah yang menanti. Ada kebahagiaan hakiki yang akan kita raih sebagai hadiah dari kerja keras yang telah kita lakukan.

Berkelana diantara pilihan mengajarkan kita untuk selalu menyikapi setiap pilihan dengan fikiran yang jernih yang dilandasi dengan iman dan ilmu islam. Karena yang kita cari dan kita tuju adalah untuk meraih Ridho Allah maka insya Allah dibalik setiap pilihan yang kita lakukan aka nada hadiah indah yang akan Allah berikan kepada kita.



Posted By White ocean07.29

Jumat, 17 Januari 2014

Tidak Mengubah Janji

Filled under:


Saya masih ingat hari itu, Kamis, 30 Januari tahun 2014. Ustadz itu, dia berdiri di sana, di bawah mihrab masjid. Ustadz yang usianya sudah sepuh tapi semangatnya masih muda membara. Sekitar 20 meter di depannya, kawan sekaligus teman seperjuangannya terbujur kaku di atas keranda jenazah. Kawan yang usianya masih lebih muda usianya dibandingkan dengan beliau telah mendahuluinya.

Dan aku, berdiri sekitar 10 meter di depannya agak serong sedikit dekat pintu selatan masjid mendengar wejangan beliau, وَ كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا 

"Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat."

"Ada sebuah ayat dalam al-Qur`an," kata beliau, "yang semoga ustadz kita dan kita termasuk di dalamnya. Ayat itu terdapat pada surah al-Ahzab, 

مِنَ المُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُو اللهَ عَلَيهِ فَمِنهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَ مِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَ مَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

"Di antara orang-orang yang beriman ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang telah gugur. Dan di antara mereka ada yang masih menungu, dan mereka sedikirpun tidak mengubah janjinya." (Al-Ahzab : 23)

"Semoga," sambung beliau, "ustadz yang telah mendahului kita termasuk yang telah gugur dan kita termasuk orang yang masih menunggu dan tidak pernah mengubah janji tersebut."

Sekelebat dalam ingatan, bunyi ayat tadi mengingatkan saya akan sahabat Rasulullah, Anas bin an-Nadhr yang merasa bersalah karena tidak ikut pada perang Badar membela Rasulullah dan berjanji akan meperlihatkan kepada Allah apa yang akan ia perbuat jika Allah menakdirkan ada pertempuran selanjutnya. 

Jujurlah dia dengan janjinya, setahun setelahnya, berkecamuklah perang Uhud dan dia langsung mengambil bagian dalam perang itu. Sebelum perang berkecamuk, dia berkata, "Duhai angin surga. Aku telah mencium bau surga dari balik bukit Uhud."

Dan setelah perang berakhir, tubuh sahabat itu terbujur kaku dengan lebih delapan puluh bekas pukulan, tusukan tombak dan bekas anak panah terlihat melekat tubuhnya.

Semoga Allah mempertemukan kita kelak di surga bersama dengan sahabat-sahabat yang telah mendahului kita ke sana. Sambil bersandar di atas balai-balai surga tersenyum ceria bernostalgia tentang kisah-kisah perjuangan hidup ketika masih di dunia. Amiin.

Oleh, Dzaky Mubarak

Posted By White ocean07.52

Rabu, 15 Januari 2014

Tolong Bangunkan Aku

Filled under:

Saudaraku .. 
Tanpamu aku merasa kosong & bimbang dalam hidup ini,
seperti ada sesuatu yang mati,
aku seolah layu, loyo, kering, haus & hanyut,
kemudian aku terseret lalu terdampar di Pulau gersang, 
tak ada sesuatu kecuali bayangan kegagalan
 aku menangis .. aku menunduk, 
lalu kulihat kakiku terbenanam di lupur kelalaian , 
aku menoleh ke belakang tampak si malas membelenggu kedua tanganku & menyedot seluruh tenagaku, 
lalu si putus asa datang sambil tersenyum, lalu merangkul tubuhku, dan akupun tertidur .. Pulaaaas ..
dalam mimipiku aku berteriak memanggil namamu ... Wahai saudaraku Tolong bangunkan & lepaskan aku dengan segenap kekuatanmu.


Posted By White ocean06.44

Selasa, 14 Januari 2014

Cara Mengganti Nama Label Pada Blog

Filled under:



Pada postingan ini saya menulis mengenai bagaimana caranya mengganti atau merubah nama label pada blog. Mungkin para blogger ada yang belum tahu mengenai bagaimana caranya mengganti atau merubah nama label pada postingan pada blog pada tampilan yang baru blogspot. Awalnya saya juga bingung bagaimana ini caranya untuk mengganti atau merubah label pada satu postiingan tapi ternyata caranya mudah. Cara ini mungkin juga bisa digunakan untuk merubah nama label pada suatu postingan blog soalnya caranya hampir sama. Berikut ini ialah caranya :

Masuk ke label yang ingin kita ganti namanya. Misal saya di sini ingin merubah label "B. Inggris"



Setelah masuk pada label tersebut. Centang semua postingan.

Kemudian klik ikon ini. Pilih Label Baru

Ketikkan nama label baru misal di sini saya mau merubah label "B. Inggriss" tadi menjadi "Bahasa Inggris", setelah itu klik OK.



Kemudian masuk ke label yang baru tadi "Bahasa Inggris"


Setelah itu centang semua postingannya. Lalu klik ikon yang ini tadi.



Pilih label yang lama atau yang ingin diganti tadi, misalnya tadi saya ingin mengganti label "B. Inggris" Setelah itu otomatis label "B. Inggris" tadi sudah terhapus dan berganti menjadi "Bahasa Inggris" . 

Intinya habis menambah suatu label baru kemudian hapus label yang lama.

Demikian postingan saya mengenai Cara Mengganti Nama Label Pada Blog, semoga dapat membantu para blogger sekalian yang belum tahu Cara Mengganti Nama Label Pada Blog. Kalau ada salah kata mohon dimaafkan ya.


By Maulana Alfiansyah

Posted By White ocean18.45

Senin, 13 Januari 2014

Cara Berbakti Kepada Ibu yang Sudah Meninggal

Filled under:


Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

Soal:
Bagaimana cara berbakti kepada ibu kita yang sudah meninggal?

Jawab:
Terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ada yang bertanya kepada beliau,

يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا

“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, adakah tersisa perbuatan bakti kepada orang tua yang masih bisa saya lakukan sepeninggal mereka ? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : ‘Berdoa untuk mereka, memohonkan ampunan, melaksanakan janji mereka, menyambung tali silaturahim yang hanya terhubung melalui mereka serta memuliakan teman-teman mereka‘” 
(HR. Ahmad 3/279, Bukhari dalam kitab “Adabul Mufrad”, Abu Daud no. 5142)

Ini semuanya merupakan berbakti kepada orang tua setelah keduanya meninggal. Kami menasehatkan agar engkau berdoa dan memohon ampun bagi ibumu, melaksanakan wasiatnya, memuliakan sahabat-sahabatnya, menyambung silaturahmi dengan kerabat-kerabatnya. Semoga Allah bisa memberi taufik kepadamu dan memudahkan urusannya. Semoga Allah menerima amal kita, engkau dan kaum muslimin. Wallahul muwaffiq.

Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/2115
Penerjemaah: dr. Raehanul Bahraen
Artikel: muslim.Or.id

Posted By White ocean20.59

Jumat, 10 Januari 2014

Rekonstruksi Blog

Filled under:



Posted By White ocean01.50

Selasa, 07 Januari 2014

Dunia Telah Mengajari Kita

Filled under:

Kawan .. siapa pun Anda yang membaca catatan ini..
Pernahkah dirimu mencoba merengkuh waktu, untuk menyekapnya di ruang hidupmu,agar ia tak berlari mengejar hari, dan dirimu tak perlu tergopoh untuk mengikutinya. Seperti kata pujangga,mengejar masa!



atau..pernahkah engkau berhenti dari segala aktivitas..bukan rehat sejanak, atau mengambil waktu jeda. tapi berhenti dan tak perduli dengan detak jarum jam yang terus bergerak..bergerak..dan tak jua menghiraukan peluhmu mengejarnya..atau bahkan tak melirik padamu saat kau berhenti!

 Kawan, dunia ini telah mengajari kita banyak hal, bahkan ketika kita mencela dan menghinanya. Berputarnya jarum jam dan bergantinya siang dan malam semua punya hikmah dan pelajaran untuk kita, untuk kita...yang mau mengambil pelajaran darinya.

Kawan, lihat si kecil tukang parkir di depan sebuah Rumah Sakit, mencoba mengejar detak jarum jam yang mungkin untuk mengartikan detiknya pun ia tak sepandai kita yang bersekolah, dia sibuk menggoyangkan telapak tangan kanannya isyarat maju dan stop, mencoba mengarahkan putaran ban mobil yang akan keluar dari arena parkiran. Sedang tangannya yang satu memegang peluit yang tertanam di mulutnya. Sayang, harapnya tak sejalan dengan harapan sang sopir yang melenggangkan stir mobilnya meninggalkan anak itu tanpa memberinya selembaran uang seribuan sekalipun. dan si kecil itu melongo tak kuasa menahan lajunya mobil.
Lihatlah kawan, sekali lagi..dunia mengajarkan kita arti perjuangan dan ketidakperdulian. 

Si kecil tukang parkir itu duduk menahan letih ditubuhnya, mencoba menstabilkan hati dan kebutuhan yang dipikulnya. Dalam diamnya dia seolah merenungi sekelilingnya malam ini, ditengah hiruk pikuk jalan raya yang terhampar di depan matanya, dimana tubuhnya yang kecil seolah tak menjadi sorotan siapapun, semua orang berjalan tanpa menoleh padanya..jauh dari kehidupan para artis cilik di panggung-panggung audisi dan depan kamera yang siap mempromosikannya..melejitkan namanya ke dunia internasional. Agar semua orang menghargai dan mengelu-elukan hadirnya.

Kawan, si kecil tukang parkir itu kuyakin pun tak akan menolak untuk menjadi seperti mereka, toh untuk mengenali mereka pun tak mampu ia lakukan, karena waktu di depan TV lebih harus ia gantikan dengan menunggui satu demi per satu mobil yang akan keluar dari tempat parkir. Pernahkah kau fikirkan kawan, si kecil tukang parkir itu hanya ingin meringankan beban orang tuanya membiayai sekolah adik-adiknya..atau mungkin untuk melanjutkan sekolahnya sendiri demi cita-cita yang lugu menjadi seorang dokter atau seorang polisi sebagaimana kita bercita-cita semasa kecil dulu.Sekali lagi kawan, dunia telah mengajarkan kita arti pengorbanan dan mengejar cita.

Kawan, letihnya kini menyamai letih kita. Mungkin si kecil tukang parkir itu kini pun berfikir sama dengan fikiran kita. Bagaimana menghentikan waktu atau berhenti dari gerak dunia ini. Tapi, dia sadar sebagaimana kita sadari..bahwa semua itu kemustahilan yang niscaya..tak mampu kita lakukan. Karena, waktu telah menjalankan dunia ini..dan dunia telah mengajarkan pada kita banyak hal..yah, banyak hal selama kita mau mengambil pelajaran itu dan menyemainya dalam jiwa kita.

( di saat sorot lampu mobil meninggalkan parkiran..dan setoreh pedih kurasakan di hatiku )

Oleh, Ummu Faari' AR

Posted By White ocean18.07

Jumat, 03 Januari 2014

Belajarlah Bersyukur Dari Hal yang Kecil

Filled under:





Dibawah pohon yang menyejukkan, dikagetkan dengan kehadiran seorang sahabat. Sebut saja namannya Ali. “ada kisah inspiratif yang ingin saya ceritakan” tuturnya dengan suara yang penuh semangat. Sore itu, ditengah hiruk pikuk suasana kota, lanjutnya ia bercerita. Saat sedang hendak pulang dari tempat perbelanjaan bersama sang istri, saya tiba-tiba dihampiri oleh seorang pengemis. Wanita tua yang menggandeng anaknya yang masih kecil seraya berkata, “Bu, berikan kami sedekahnya! Bu sedekahnya.”


Tanpa berfikir panjang sang istri segera membuka dompetnya lalu menyodorkan uang selebaran senilai Rp. 5.000. Sang pengemis pun menerima uang tersebut, tak berselang lama tatkala mengetahui bahwa apa yang dia peroleh tak mencukupi kebutuhannya maka sang pengemis pun kembali memberikan isyarat dengan tangannya yang menguncup lalu didekatkan kemulutnya seolah-olah ia sedang berkata, “saya dan anakku sudah berhari-hari tidak makan maka tolong berikan lagi sedekahnya yang lebih agar kami bisa membeli makanan untuk berdua”. Mengetahui apa yang berusaha disampaikan oleh sang pengemis, maka istri Ali segera menimpali dengan menjawab, “maaf kami tidak bisa menambahkannya lagi, hanya itu yang bisa saya berikan”. Namun ironisnya, sang istri justru menuju ke sebuah kedai makan untuk menyantap makanan dikedai tersebut. Bersamaan dengan kejadian itu, Ali bergegas meninggalkan sang pengemis menuju ke sebuah mesin ATM. Ya, hari itu adalah hari ia gajian maka dia ingin mengecek apakah gaji yang dia terima sudah ditransfer kerekeningnya. Benar saja setelah memasukkan kartu ATM dan mengecek saldo, saldonya bertambah dengan nilai yang lumayan besar. Dengan senyum yang merekah dari bibirnya, ia bergegas untuk menarik uang yang ada direkeningnya tersebut.


Kini dompet sudah terisi dengan ratusan ribu dengan jumlah yang cukup besar. Tak sengaja diantara banyaknya uang ratusan ribu yang tertata rapi, dia menemukan uang Rp. 10.000. Dengan bergegas meninggalkan ATM lalu menemui sang pengemis tadi. Ya, dia memberikan uang tersebut kepada sang pengemis. Dengan sontak sang pengemis mengucapkan, “Alhamdulillah.. alhamdulillah.. alhamdulillah.. terima kasih pak, semoga bapak diberikan keberkahan rezeki yang berlipat ganda. Semoga bapak diberikan kesehatan dan panjang umur berserta istri dan anak bapak, semoga ALLAH memberikan keberkahan dalam keluarga bapak, dihiasi dengan istri dan anak-anak yang sholeh/sholehah, semoga ALLAH memberikan surga kelak dihari kiamat!”, do’a sang pengemis mengiringi merekahnya senyum diwajahnya karena telah merasa cukup untuk membeli makan beserta anaknya.


Tak terkira terlintas dibenak Ali, ia mendapatkan respon yang luar biasa indah dari sang pengemis. Tak habis fikir dan tak pernah disangkanya bahwa sang pengemis akan sangat gembira seperti itu. Ia hanya memikirkan bahwa yang akan dia terima ucapan terima kasih saja. Kuncup haru dan mata yang berkaca-kaca menghiasi wajah Ali, terlebih tat kala sang pengemis mengatakan sekali lagi kepada anaknya, “nak, Alhamdulillah kita sudah bisa membeli makanan”. Deg!!! Sentakan dahsyat seakan menghujam dada, membuat Ali semakin terharus hingga meneteskan air mata. Rupanya wanita itu sangat membutuhkan tambahan sedekah agar bisa membeli makan bersama putrinya karena sudah berhari-hari tidak makan. Sejurus dengan itu mata Ali mengikuti sang pengemis yang berjalan menuju warung makan kecil untuk membeli makanan.


Ia masih terdiam dan terpana ditempatnya merenungi baru apa yang baru saja ia saksikan. Seiringan dengan itu sang istri kembali menghampiri setelah makan dikedai makan yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Melihat mata sang suami yang berkaca-kaca, sang istri pun bertanya, “ada apa pak?”. Dengan suara yang agak parau dan terbata-bata, Ali berkata, “Aku baru saja menambahkan sedekah yang kamu berikan tadi sebesar Rp. 10.000”. mendengar hal itu sang istri ingin mengutarakan ketidaksetujuannya, namun Ali segera memotong dan melanjutkan perkataannya, “Bu, aku hanya memberikan sedekah sebesar itu, tapi dia berucapak hamdalah, dia berucap syukur berkali-kali seraya berdo’a. mendo’akanku, mendo’akanmu, mendo’akan anak-anak kita, dan do’a yang panjang sekali!!”


Dia hanya menerima nikmat ALLAH sebesar Rp. 10.000 saja, Subhanallah dengan begitu dahsyatnya dia berucap syukur yang tak terkira. Padahal saya sebelumnya mengambil gaji di ATM yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan kali lipat dari pada apa yang saya berikan, namun saya hanya tersenyum sambil mangguk-mangguk. saya lupa bersyukur kepada ALLAH, saya lupa mengucapkan hamdalah. “Bu saya malu!!, saya malu kepada ALLAH, saya malu kepada diriku sendiri, dan saya malu kepada pengemis tadi karena tak mampu bersyukur”. Ali meneteskan air mata di akhir kalimatnya.


By @PejuangCintaNya

Posted By White ocean06.57

Kamis, 02 Januari 2014

Ruh Tulisan

Filled under:





"Menulis tidak sekedar meyakinkan akal, tetapi juga menyentuh hati pembaca.."
         Ada yang bilang begini, “Sebenarnya standar tulisan berbobot itu seperti apa?”

Menulis itu ibarat memasak. Bahan sama, tidak ada hal yang baru di bawah matahari. Bumbubahan dasar dari dulu juga begitu. Semua pada dasarnya sama. Kita sama-sama punya waktu 24 jam sehari semalam, sama-sama makan nasi kok! Tinggal bagaimana anda menghasilkan
resep yang berbeda. Resep yang punya ciri khas sendiri.

Hidup itu metode. Ada seninya.
Hampir semua tulisan sebenarnya sudah pernah dibahas alias basi. Coba lihat hari ini, novel atau tulisan secara umum tentang cinta selalu ada. Padahal cinta dari zaman purbakala. Itu-itu saja. Sepasang kekasih, kalau bukan happy ending, tergantung or unhappy.  Anda hanya dituntut menyajikan khas tulisan berbeda. Agar bisa dinikmati pembaca.

Daya sentuh sebuah tulisan tidak ditentukan semata oleh ide gagasannya. Tetapi bagaimana tulisan itu bisa memberikan pencerahan ke pembacanya.  Tema bisa  saja sama, rasa beda.

           Tulisan harus punya ruh! Seperti apa kondisi anda menulis seperti itu pula-lah orang lain membaca tulisan anda. Ketika anda bersedih sedu menulis, ia akan berefek pada saat orang lain juga akan bersedih membaca. Anda sombong congkak menulis, seperti itu juga orang membaca tulisan anda.
Memang sih setiap tulisan itu pasti ada pembacanya. Nggak semua orang kok suka makan coto? Ada yang tidak suka makan udang, kepiting de el el. Tetapi coba liat penjual produk haram tetap saja optimis akan ada saja pembelinya. Bagaiamana lagi dengan kita para pengusung kebenaran? Sudah jelas barang dagangan kita!
Barang dagangan Allah itu tidak murahan. Sesungguhnya produk dagangan Allah adalah surga!

            Seorang bertanya, “Mengapa perkataan para Salaf, orang soleh terdahulu itu sangat menyentuh?”
Terkadang kita pernah menghadiri beberapa majelis ilmu, Ustadz atau Masyaikh. Tema pembahasan sama, tetapi selalu ada yang berbeda. “Kenapa ya kalau Ustadz yang satu ini rasanya saya tersentuh dengan ceramahnya?” padahal dia tidak berbicara full istilah bahasa tingkat tinggi. Sederhana!

Orang yang mau dikatakan hebat, menulis permasalahan sederhana dengan pembahasan rumit. Orang hebat sesungguhnya menulis permasalahan rumit dengan pembahasan sederhana!
Para Salaf terdahulu, tidaklah mereka berbicara kecuali untuk menegakkan klaimat Allah. Mereka menyampaikan ilmu bukna atas nama pribadi, bukan mencari ketenaran dan  dunia. Maka jangan heran jika perkataan mereka menyentuh, selalu memberikan pencerahan. Tidaklah mereka berbicara melainkan selalu disandarkan pada Allah dan Rasulnya. Mereka berbicara bukan kehendak hawa nafsu belaka.

            Anda mungkin pernah membaca tulisan, rasanya gersang. Cepat bosan. Ada pula berkali-kali tetap saja tidak bosan. Bedakan kenikmatan semu dengan kebahagiaan batin sebenarnya. Semua perkataan tertolak kecuali perkataaan Rasulllah.  Begitupun tulisan, ia memiliki ruh. Tanpa ada ruh! Tulisan hanya akan menjadi omongan belaka, hampa. Berusaha, carilah ruh tulisan anda!

            Tulisan tidak hanya selesai ketika orang membacanya. Tulisan baru bisa dikatakan selesai, ketika ia menyentuh pembacanya. Mereka mendapat pencerahan. Saat anda menyarankan kebaikan, mereka melakukannya. Saat diingatkan akan keburukan, mereka menghindari. Itulah penulis luar biasa!

             Ada yang menarik dari penulis buku “Syahwat Khofiyyah” sebelum meninggal. Diceritakan, diakhir hidupnya mengatakan, “Jika telapak tanganku tertutup, jangan sekali-kali menyebarkan (mencetak) bukuku ini. Tetapi jika telapak tanganku terbuka, silakan menyebarkannya”.

            Begitulah mereka menjaga keikhlasan dalam setiap perbuatannya. Kita perlu menginstropeksi diri. “Untuk apa saya menulis”. Mulailah selalu dengan mengikhlaskan diri pada Allah. Tidak ada tujuan lain selain mengharap ridhonya. Ruh tulisan sebagaimana anda menjaga niat keikhlasan. Tulisan kita kadang tidak berbobot bisa jadi tidak ikhlasnya kita menulis. Ilmu kadang tidak sampai, tidak berberkah lantaran niat kita mengajarkan begitupula penerima ilmu tidak disertai keikhlasan.

            Mengapa, dibuku-buku fiqh para ulama selalu dimulai dengan ‘Kitab Toharah’ ? bukannya rukun islam iman lebih dahulu? Sebenarnya ia mau mengatakan pada pembacanya. “Wahai kalian, sebelum membaca buku saya. Bersihkanlah diri kalian!”. Membersihah secara lahiriyah maupun batiniyah. Tidak hanya badan, tetapi juga keikhlasan niat, membersihkan dari segala kesyirikan. 

            Kita sudah saksikan betapa banyak hari ini buku bestseller, dicetak berjuta exlamplar. Rasanya itu sebentar, sekarang jarang lagi orang membacanya. Bahkan ia tenggelam dimakan masa. Setelah itu manusia bosan mambacanya. Ia hanya populer ketika naik daun.  Sesungguhnya pahala tulisan anda tidaklah dilihat berapa kali ia dicetak. Tetapi sejauh mana keikhlasan, tulisan anda bisa memberikan manfaat, perubahan, pencerahan pada umat.
            Siapa pengarang buku Muwattho?
Imam Malik pernah ditanya, “Wahai Imam, apa pendapatmu? Orang –orang juga ramai menulis buku Muwhattho mengikutimu?”. Dengan tenang ia menjawab, “Maa lillahi baqii, Apa yang karena, hanya untuk Allah. Itulah yang abadi”.
Sampai detik ini tidak ada kita kenal penulis Buku Muwathtto selain Imam Malik. Padahal di zamannya begitu banyaknya orang juga berlomba-lomba menulis Muwhattho.
Ketahanan, keabadian tulisan anda bergantung seberapa kuat ruh tulisan itu! Ingat, menulis adalah pekerjaan keabadiaan. Anda menulis tidak hanya untuk zaman sesaat saja. Menulislah! tulisan yang menembus batas ruang, zaman dan waktu. Itulah penulis sejati!

            Mengapa tulisan Shohih Bukhari sampai dikatakan buku yang paling sohih setelah al-Qur’an? Bahkan tidak ada meragukan. Jika sudah, “Riwayat Bukhari” orang sudah tenang. Berabad lamanya ia sudah tiada, tetapi bukunya masih dibaca, dipelajari dan diajarkan hingga detik ini. Semoga Allah merahmatinya. Apa sebenarnya rahasia dibalik ia menulis buku?
Semoga seizinNya kita masih bisa mengungkapnya di waktu lain!


Oleh, Muhammad Scilta

Posted By White ocean21.16